Hanya isyarat. Ya, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan semuanya. Seperti kisah yang ditulis dee dalam kumpulan 11 cerpennya, Rectoverso. Hanya isyarat yang mampu kusampaikan jika pagi menjelang. Aku selalu menantikan pagi. Pagi berarti aku sudah melewati lagi 1 hari didalam hidupku dan pagi datang dengan membawa harapan yang baru. Pagi juga membawaku pada pertemuan itu. Pertemuan yang tidak disengaja tapi berlangsung seperti sudah diatur. Kita tidak saling mengenal, namum alam selalu mempertemukan kita. Bertemu di tempat yang sama dalam posisi yang nyaris sama hampir setiap hari. Apakah kamu menyadarinya?
Hanya isyarat. Cinta sebatas punggung. Hanya dengan menatap punggungmu yang berjalan jauh didepanku, aku bisa merasakan energi baru untuk melalui hari ini. Aku bisa merasakan ada detak tak beraturan di dalam jantungku jika kita berdiri bersisian.
"... Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan."
Kutipan dari kisah hanya isyarat ini begitu melekat padaku. Seseorang yang hanya mampu ku gapai sebatas punggungnya. Aku tidak tahu skenario apa yang sedang dijalankan sang sutradara terbaik di semesta ini. Yang kutahu hanya aku bisa merasakanmu. Itu sudah cukup. Kurang dari 2 jam di setiap pagiku aku bisa menatap punggungmu lama dan aku mendapat cukup energi untuk melalui hari ini. Hanya satu kata yang ingin kuucapkan untukmu "Hello" dan itu sudah lebih dari cukup, sayangnya aku belum punya daya untuk sekedar mengucapkan kata itu.
"I used to hide and watch you from a distance and i knew you realized
I was looking for a time to get closer at least to say... “hello” "
I was looking for a time to get closer at least to say... “hello” "
-endah and rhesa: when you love someone-
Hanya isyarat, ketika kata tak sanggup terucap, aku hanya bisa mengirimkan semua isyarat ini melalui semesta. Rasakanlah seperti aku bisa merasakan adanya dirimu.
Hanya isyarat, ketika kata tak sanggup terucap, aku hanya bisa mengirimkan semua isyarat ini melalui semesta. Rasakanlah seperti aku bisa merasakan adanya dirimu.